KOMPAS.com - Pada Febuari 1858 itu, Alfred Russel
Wallace tergeletak di kamar tidurnya, terserang demam, kemungkinan
karena malaria. Dari kamarnya di sebuah rumah di Ternate, Maluku Utara,
yang disebutkannya tak jauh dari pasar dan benteng, dia menulis surat
kepada Charles Darwin. Saat itu, Darwin berada nun jauh di Kepulauan
Galapagos.
"Surat dari Ternate" inilah yang kemudian menjadi
tonggak penting bagi Darwin untuk menerbitkan bukunya, Origin of
Species, pada 1859. Buku ini berisi proses seleksi alam yang memicu
evolusi. Dari sini, Darwin dikenal sebagai Bapak Evolusi.
Surat yang dikirim Wallace itu memberi jawaban bagi Darwin tentang fenomena keberagaman hayati:
the fittest would survive (individu inferior akan mati dan individu superior akan bertahan).