19 Feb 2015

AKU CINTA BAHASA INDONESIA

         Adalah suatu kebanggaan sebagai warga negara Indonesia, karena memiliki ribuan pulau, budaya yang beraneka ragam, bahasa daerah yang berbeda-beda, adat istiadat dari suku yang berbeda-beda pula  dan masih banyak lagi namun semua itu disatukan  menggunakan satu bahasa yaitu Bahasa Indonesia.
         Konon bahasa kita sudah dipelajari oleh 45 negara. Seperti yang diutarakan oleh Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Departemen Luar Negeri Andri Hadi , ketika tampil pada pleno Kongres IX Bahasa Indonesia, yang membahas Bahasa Indonesia sebagai Media Diplomasi dalam Membangun Citra Indonesia di Dunia Internasional, Jakarta.
“Saat ini ada 45 negara yang ada mengajarkan bahasa Indonesia, seperti Australia, Amerika, Kanada, Vietnam, dan banyak negara lainnya,” katanya. Mengambil contoh, Australia, Andri Hadi menjelaskan, di Australia bahasa Indonesia menjadi bahasa populer keempat. Ada sekitar 500 sekolah mengajarkan bahasa Indonesia. Bahkan, anak-anak kelas 6 sekolah dasar ada yang bisa berbahasa Indonesia.
Sungguh menakjubkan bukan!
Maka dari itu, kita khususnya guru tingkat sekolah dasar hendaknya mengajarkan kepada generasi penerus, jangan sampai kalah dengan mereka dari negara-negara luar. Karena Saya pernah menjumpai anak kelas V masih belum dapat merangkai kata-kata ke bentuk kalimat yang benar. Oleh karena itu sedikit berbagi, di bawah ini adalah beberapa tips pengenalan Bahasa Indonesia kepada anak didik mulai kelas rendah sampai kelas tinggi SD/MI.



Kelas I :
  1. Mengajarkan huruf-huruf baik vokal maupun konsonan, agar dapat lancar membaca dan menulis.
  2. Setelah lancar baca tulis, anak-anak kita perkenalkan dahulu kosa kata berbahasa Indonesia.
  3. Kita kenalkan beberapa jenis kata yang seringkali digunakan dalam membuat kalimat, seperti: kata ganti orang, kata ganti benda, kata benda, kata kerja, kata sifat, kata keterangan (tempat dan waktu).
  4. Kita beri tantangan menyusun kata-kata hingga menjadi sebuah kalimat yang benar yang berupa gambar-gambar misalkan orang sedang menyapu, orang sedang menggosok gigi dan sebagainya menurut pola kalimat yang benar. (sebaiknya jangan dijelaskan dulu pola kalimat itu seperti apa)
Kelas II :
  1. Membuat kalimat pertanyaan dengan menyesuaikan jawaban yang sudah ada atau sebaliknya.
  2. Menjawab kalimat pertanyaan dengan benar.
  3. Mengurutkan kata acak ke bentuk kalimat yang benar
  4. Bercerita (lisan) urutan kegiatan-kegiatan yang biasa dilakukan siswa dari mulai bangun tidur sampai masuk sekolah misalnya.
  5. Kemudian menuliskan cerita tersebut hingga menjadi sebuah paragraf.
Kelas III :
  1. Seharusnya anak-anak di level ini sudah mampu membuat cerita pendek satu paragraf saja dengan baik dan runtut.
  2. Anak-anak mulai diajarkan berbagai jenis kalimat seperti  kalimat berita, kalimat perintah, kalimat tanya dan sebagainya.
  3. Mengajarkan lafal dan intonasi yang benar, seperti intonasi pada kalimat berita, kalimat perintah, kalimat tanya dan sebagainya.
  4. Diperbanyak latihan membaca dan menulis, terutam penulisan awal kalimat, nama orang, nama tempat dan sebagainya.
Kelas IV :
  1. Di level ini, anak-anak diharapkan sudah terlatih untuk membuat kalimat.
  2. Anak-anak diperkenalkan kalimat langsung dan tak langsung, mengubah ke kalimat tak langsung dan sebaliknya.
  3. Mulai diperkenalkan beberapa cerita pendek, drama pendek dan bacaan-bacaan lainnya. Dengan tujuan menghidupkan imajinasi-imajinasi anak agar dapat lebih kreatif dan percaya diri dalam berbahasa Indonesia.
  4. Mulai diperkenalkan sinonim antonim
  5. Mulai dikenalkan seni sastra seperti : pantun, puisi, peribahasa.
Kelas V :
  1. Siswa diharapkan sudah terbiasa dengan informasi dari media, seringkali membaca, mendengarkan, berbicara bagaimana menanggapi beberapa persoalan yang terjadi di sekitarnya.
  2. Siswa dituntut sudah berkembang daya imajinasinya dan dapat menceritakan kembali segala informasi yang diterimanya dengan lafal dan intonasi yang sudah jelas, menarik dan mengundang rasa ingin tahu pendengar.
  3. Siswa diajarkan bagaimana cara membaca cerita yang baik, menarik, penuh imajinasi dan menghibur.
  4. Siswa diberikan pujian-pujian, dorongan dan motivasi agar percaya diri tampil di depan umum.
Kelas VI :
  1. Pada tahapan ini, Guru hanya perlu mengasah dan menstimulasi kembali, agar siswa lebih yakin dan percaya diri dalam berbahasa Indonesia.
  2. Kembali mengulang pengalaman-pengalaman yang terdahulu agar lebih terasah lagi agar sesuai dengan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan).
  3. Siap menguji kompetensi berbahasa Indonesia.
          Demikianlah, sedikit pemikiran dari saya, yangmana sering saya jumpai pada diri anak, kemudian saya analisa, lalu saya coba mencari solusinya yang pada akhirnya membutuhkan proses yang sangat panjang. Karena apa? Terkendala dengan bahasa sehari-hari yang anak-anak gunakan yaitu Bahasa Daerah Jawa sehingga perlu proses tergantung tingkat kemampuan anak didik dan dorongan sarana serta prasarana, dorongan orang tua juga tingkat SDM guru yang ada. Insya'allah ada manfaatnya, apabila jauh dari sempurna itu wajar, karena saya hanyalah manusia yang mengabdi kepada bangsa dan negara walau 10 tahun terakhir ini belum ada kepastian hukum yang jelas. Selamat mencoba !

AKU CINTA BAHASA INDONESIA


No comments:

Klik Postingan Lainnya:

Ikuti..