Showing posts with label kelas 4. Show all posts
Showing posts with label kelas 4. Show all posts

25 Mar 2015

Metode Penghapalan Angka Romawi

Beberapa metode-metode dan inovasi perlu dilakukan dalam proses pembelajaran supaya dapat meningkatkan prestasi anak. Namun kembali lagi yang terpenting adalah prosesnya bukan pada hasilnya, Bapak dan Ibu. Hasil yang baik adalah bonus dari usaha kerja keras kita bersama anak didik dalam melakukan  proses pembelajaran, dan itu suatu kepuasan yang tiada terkira, saya rasa.
Kembali saya berbagi dengan Anda, mohon dimaafkan apabila ada kesalahan, karena pada dasarnya, selama kita hidup di dunia adalah suatu proses belajar sampai akhir hayat sehingga  tak lepas dari kesalahan, bukan. 
Salah satunya, pada pembelajaran Matematika tentang Angka Romawi. Biasanya anak-anak menggunakan angka latin dalam berhitung, tapi kali ini anak-anak diminta untuk memahami angka Romawi serta proses operasi hitungnya.Yang saya terpkan selama ini yaitu dengan Metode Kuantum Teknik Memori.
Bagaimana?
Adalah sebagai berikut:
Pertama-tama:  Saya menekankan kepada anak-anak bahwa tangan kita yang kanan dan kiri memiliki arti yang mana tangan kanan itu baik dan sifatnya menambah pahala (karena letaknya di kanan kita), sedangkan tangan kiri itu buruk dan sifatnya mengurangi pahala (karena letaknya di kiri kita).
Kedua:  Saya perkenalkan beberapa angka Romawi mulai 1-10 dahulu. (jangan lupa sambil dijelaskan aturan-aturan dan larangannya):
Ada aturan baku level angka Romawi seperti: I (1); V (5); X (10); L (50); C (100); D (500) dan M (1000)
1 = I
2 = II
3 = III

23 Mar 2015

MELATIH IMAJINASI ANAK

Untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, Seni Budaya dan Ketrampilan.

Namanya saja masih anak-anak, tentu tak jauh dari sifat-sifat: nakal, ingin tahu, tidak mau diam, dan selalu ingin bermain. Tetapi kali ini, saya akan berbagi sedikit pengalaman saya (pengalaman pribadi), yang berkaitan dengan membuka pola pikir anak (anak diajak untuk berpikir hal-hal yang tidak masuk di akal), bahwa dalam pelajaran Bahasa Indonesia, kita ternyata dapat berkreasi seluas mungkin, tidak melulu hanya mengarang, lalu mencari tema, kalimat utama dan sebagainya. Namun, akan saya olah sedemikian rupa agar anak-anak merasa tertantang dan termotivasi untuk mengembangkan daya pikir khususnya dalam berimajinasi dengan membuat suatu gambaran yang pada kenyataannya tidak mungkin atau khayalan. Strategi ini dapat digolongkan ke dalam Metode Quantum Teaching.

14 Mar 2013

Ilmu Pengetahuan Sosial

IPS Kl. IV/Semester II
 
PETA DAN KELENGKAPANNYA
  • Standar Kompetensi
Memahami sejarah, kenampakan alam dan keragaman suku bagsa di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi
  • Kompetensi Dasar
Membaca peta lingkungan setempat (kabupaten/kota provinsi) dengan menggunakan skala sederhana

Materi
A.  Pengertian Peta

Apakah peta itu?
Peta adalah gambaran permukaan bumi yang dibuat dengan menggunakan skala tertentu pada bidang datar. Bidang datar yang dimaksudkan berupa kertas. Adapun kumpulan peta yang dibukukan disebut Atlas. Wilayah yang digambarkan pada peta meliputi wilayah yang luas dan sempit. Pada peta kenampakan alam juga dapat digambarkan. Kenampakan alam itu berupa dataranrendah, dataran tinggi, gunung, rawa, laut dan sebagainya.

B. Unsur-unsur Peta

1. Judul peta
Judul peta ditulis di bagian atas peta. Pada umumnya ditulis dengan huruf besar. Judul
peta berfungsi memberikan kejelasan isi peta.
2. Skala
Skala adalah perbandingan jarak pada peta dengan keadaan yang sebenarnya. Misalnya, Peta Sumatra Barat memiliki skala 1:50.000. Artinya, 1 cm di peta sama dengan 50.000 cm keadaan sebenarnya.
3. Simbol
Simbol peta adalah bentuk atau tanda. Melambangkan penjelasan tertentu pada peta.
Simbol digunakan untuk mewakili objek tertentu. Simbol dalam peta dapat berbentuk symbol titik, garis, dan warna.
Simbol titik, di antaranya:
 
Simbol warna, contohnya:
a) Hijau menggambarkan dataran rendah.
b) Kuning menggambarkan dataran tinggi.
c) Coklat menggambarkan pegunungan/gunung.
d) Putih menggambarkan puncak salju.
e) Biru menggambarkan perairan.
4. Keterangan/legenda
Keterangan/legenda adalah kumpulan beberapa simbol yang digunakan pada peta.
Keterangan/legenda berada pada bagian yang kosong. Legenda harus dipahami oleh
pembaca peta. Dengan demikian, pembaca mengetahui tujuan pembuatan peta.
5. Arah mata angin
Arah mata angin merupakan petunjuk arah pada peta. Arah mata
angin berguna untuk mempermudah membaca peta. Arah mata angin
ada delapan. Antara lain Utara (U), timur laut (TL), timur (T), tenggara
(TG), selatan(S), barat daya (BD), barat (B), dan barat laut (BL). Pada
peta, arah utara selalu berada di atas. Sementara itu, arah selatan
berada di bawah.

6. Indeks
Indeks adalah daftar nama pada atlas. Daftar nama pada indeks disusun berdasarkan
abjad. Fungsi indeks memberi keterangan halaman, kode tempat dan nama. Contoh, Cirebon,
25 C4. Artinya, kota Cirebon berada di halaman 25, kode C menunjukkan lokasi kotak dari
kiri ke kanan. Adapun kode 4 menunjukkan lokasi pada kotak dari atas ke bawah.
C.  Macam Skala pada Peta
Skala pada peta ada dua yaitu skala angka dan skala garis.
1. Skala angka
Skala angka merupakan perbandingan jarak pada peta dengan keadaan yang
sebenarnya. Skala dinyatakan dengan angka.
Contoh:
Jika pada peta tertulis skala 1 : 1.400.000.
Artinya, setiap 1 cm pada peta sama dengan 1.400.000 cm di lapangan atau 14 km
jarak sebenarnya di permukaan bumi.
2. Skala garis
Skala garis adalah skala yang menunjukkan
perbandingan jarak pada peta dengan keadaan
yang sebenarnya berbentuk garis.
D.  Menggambar Peta
Terdapat beberapa cara untuk membuat peta. Mulai dari yang mudah dilakukan hingga
menggunakan alat. Cara menggambar peta, antara lain menjiplak dan membuat kotak.
1. Menjiplak
Menjiplak merupakan cara yang mudah membuat peta. Caranya dengan menggunakan kertas karbon. Gambar peta asli dialaskan kertas karbon dan kertas kosong. Setelah itu, kamu hanya mengikuti gambar peta aslinya. Hasilnya pada kertas yang kosong tadi akan tergambar peta.
2. Membuat Kotak
Membuat kotak-kotak juga dapat mudah dilakukan. Caranya buatlah kotak-kotak pada peta aslinya. Kotak-kotak tersebut dibuat dengan ukuran sama besar. Buatlah kotak-kotak yang sama besar pada kertas kosong. Setelah itu, gambarlah sesuai dengan kotak yang ada peta asli.
E.    Memperbesar dan Memperkecil Peta
Memperbesar dan memperkecil peta sama dengan menggambar peta. Apabila menggambar peta, ukurannya dibuat sama besar. Dalam memperbesar ataupun memperkecil peta ukurannya berbeda dengan peta aslinya.
1. Memperbesar Peta
Memperbesar peta sama halnya dengan menggambar peta. Perbedaannya peta yang akan dibuat lebih besar dari peta aslinya. Contohnya, memperbesar peta dengan membuat kotak. Pada peta asli membuat kotak berukuran 1 x 1 cm. Setelah diperbesar dua kali menjadi 2 x 2 cm. Lihatlah contoh gambar berikut ini!
2. Memperkecil Peta
Memperkecil peta caranya sama dengan memperbesar. Hanya ukurannya saja yang
berbeda. Pada peta asli dibuat kotak berukuran 4 x 4 cm. Setelah diperkecil dua kali menjadi 2 x 2 cm. Lihat contoh gambar berikut ini!
 
Memperbesar dan memperkecil peta dapat pula dengan mengubah skalanya. Misalnya, 1:200.000 diperbesar dua kali menjadi 1:100.000. Jika diperkecil akan
sebaliknya, angka perbandingan menjadi besar. Misalnya, 1:200.000 diperkecil dua kali menjadi 1:400.000.
Sumber: BSE, Penulis: Irawan Sadad Sadiman, Shendy Amalia
Diterbitkan oleh Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional
Tahun 2008


Klik Postingan Lainnya:

Ikuti..